Terbaru - 4 Cara Meningkatkan Minat Anak Terhadap Kesenian Tradisional
haloprofesi.com_ Cara Meningkatkan Minat Anak terhadap Kesenian Tradisional - Bercermin pada kenyataan yang terjadi saat sekarang ini, kita bisa mendapatkan fakta bawa generasi pemula yang akan menjadi penerus, tidak begitu punya ketertarikan terhadap kesenian tradisional Nusantara.
Fakta ini sejatinya bukan tanpa sebab, faktor paling utama ialah dampak kemajuan di berbagai sektor, sebut saja seperti teknologi informasi, serta segi dunia hiburan yang semakin kesini semakin kompleks dan simpel.
Dampak Media Sosial, Video Streaming dan Game Online, perlahan-lahan merebut hati anak-anak yang secara tidak langsung telah berhasil mengalihkan minat mereka, untuk berkeinginan mengetahui serta mempelajari keindahan Kesenian Tradisional tanah air, yang nyatanya hampir punah.
Di sisi lain, pengaruh terbesar juga datang dari orangtua. Bukannya saya bermaksud memberatkan salah, namun fakta di lapangan memang menunjukkan seperti ini, yakni lemahnya pengontrolan terhadap perkembangan sikap dan watak anak.
Kebebasan mereka dalam mengaplikasikan Telepon Pintar ke dalam kehidupan sehari-hari, sama halnya dengan menjerumuskan mereka ke dalam lubang hitam yang kelam. Karena jika efek positifnya banyak, percayalah bahwa dampak negatifnya lebih mengerikan.
Salah satunya adalah, Lemahnya minat anak-anak terhadap kesenian tradisional tanah air, yang justru harus dikedepankan untuk mereka kenali dan pelajari, supaya kekayaan leluhur tetap terjaga dan eksistensinya selalu dilestarikan.
Lalu, bagaimana caranya? Nah, pada artikel ini, saya telah merangkum beberapa Cara meningkatkan minat anak terhadap kesenian tradisional sejak dini. Silakan simak ulasan ini sampai selesai.
1. Pengoptimalan Pembelajaran berbasis Kesenian
Tips pertama yang bisa dilakukan ialah memaksimalkan pembelajaran pada bidang kesenian, terutama di Sekolah Dasar. Kita semua menyadari bahwa eksistensi mata pelajaran Kesenian, baik teori maupun praktek, telah jauh dari kata Maksimal.
Sejatinya, hal ini bukan tanpa sebab. Salah satunya adalah karena Mapel yang satu ini sejak dulunya memang tidak diikutsertakan, dalam barisan Ujian Nasional, baik sejak SD hingga SMA. Sehingga, semakin tinggi tingkatan sekolah, keberadaannya kian dikesampingkan.
Padahal, dampak negatifnya terhadap peningkatan minat anak akan pelestarian kesenian daerah, akan sangat terlihat. Akhirnya kesadaran akan perlahan muncul dan terbawa hingga dewasa, yang menyebabkan sederet tradisi milik nenek moyang akan terus terjaga.
2. Pengadaan Pentas Seni Tradisional secara bersiklus
Cara membangkitkan minat generasi terhadap kesenian tradisional berikutnya adalah, dengan mengadakan pertunjukan seni dengan terjadwal dan berkala, baik mingguan, bulanan maupun tahun di setiap daerah di Indonesia.
Jadi, tidak hanya menyelenggarakan kegiatan seperti ini ketika acara-acara tertentu saja, namun di hari-hari biasa pun juga bisa, sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Dengan begitu, perlahan-lahan para generasi penerus akan terpicu dan tersadarkan.
Selain itu, jika kegiatan semacam ini dijalankan dengan rutin, mereka para anak-anak juga akan menganggapnya sebagai suatu kewajiban, serta tugas yang harus dilakukan setiap kali penyelenggaraan terjadi, baik untuk menghadiri hingga berperan didalamnya.
3. Menghidupkan kembali Tradisi Lama
Setiap daerah di Indonesia, baik desa maupun kota, pasti memiliki tradisi khusus masing-masing, yang akan dipertunjukkan pada berbagai event tertentu. Di desa misalnya, ketika musim menanam padi dan musim panen, akan ada pesta perayaan adat yang meriah dan dihadiri banyak orang.
Namun sekarang, kegiatan seperti ini semakin lama semakin ditinggalkan, ada yang beranggapan karena telah kuno, termakan zaman bahkan karena pengaruh globalisasi. Sehingga, anak-anak yang baru tumbuh menjadi tidak tahu dan tidak bisa mengenal.
Satu-satunya cara agar mereka bisa memahami dan mempelajari kesenian yang ada di daerah mereka, adalah dengan menghidupkan kembali tradisi-tradisi adat yang hampir punah itu, agar dapat memberikan edukasi dan motivasi bagi mereka.
4. Jadikan Film Dokumenter
Cara selanjutnya adalah mengkombinasikan berbagai kesenian tradisional menjadi satu, lalu menciptakan sebuah film dokumenter, video-video pendek dan sebegainya, sehingga bisa dinikmati oleh semua orang.
Kemudian, bagikan ke media sosial yang lalu lintasnya ramai seperti Facebook, Twitter, Youtube, WhatsApp dan lain-lain. Hal ini berkemungkinan berjalan efektif, karena didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi berbasis online.
Penutup
Sejatinya, sebagai generasi penerus bangsa ini, haruslah selalu menjaga, menghargai dan melestarikan setiap kesenian yang ada. Jangan sampai kekayaan bangsa ini lenyap termakan usia dan zaman.
Jika hal ini terjadi, karakteristik khas bangsa ini akan hilang. Untuk itu, membangkitkan kembali minat mereka akan sangat perlu untuk diperhatikan, dengan memberikan suntikan inspirasi dan motivasi secara berkelanjutan.
Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Cara Membangkitkan Minat anak terhadap kesenian tradisional Nusantara. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat, sekaligus menjadi solusi yang ampuh, dan saya akhiri terima kasih.
Artikel ini ditulis oleh Senipedia, Portal platform Blog yang mengulas tentang Kesenian, Sastra dan Informasi lainnya ysng berkaitan dengan Dunia Seni di Indonesia.
Jangan lupa dishare jika bermanfaat !
Thanks
Belum ada Komentar untuk "Terbaru - 4 Cara Meningkatkan Minat Anak Terhadap Kesenian Tradisional"
Posting Komentar